Selama mengikuti tiga tahap tersebut, momen yang paling spesial adalah pada Saat Mengikuti Pendidikan Lapangan (Diklap). Disinilah kami ditempa menjadi manusia-manusia tangguh dimasa depan, benar-benar melatih fisik dan mental serta ketrampilan untuk selalu sigap dan tanggap serta mandiri dalam menghadapi segala kemungkinan dalam kehidupan. Sebelum melaksanakan Pendidikan lapangan ini kami dibekali materi praktik pertolongan pertama, penanggulangan bencana, pembuatan bivak, survival, evakuasi, dan navigasi darat. Dengan harapan kami dapat mempraktikannya ketika terjun dilapangan langsung. awalnya kegiatan ini memang melelahkan, tetapi ini juga menjadi pengalaman baru bagi kami yang harus bersahabat dengan Panas, dingin, basah dan kering, berjibaku dengan waktu dalam menyelamatkan Nyawa orang lain.
Setelah Menjadi Anggota, banyak pengalaman-pengalaman lain yang selalu membuatku bersyukur dapat bergabung dan menjalankan tugas kemanusiaan ini. Salah satunya Donor Darah, walaupun sepele, tetapi tanpa adanya donor darah tak akan ada manusia yang dapat hidup setelah banyak kehilangan darahnya. Bahkan ada ungkapan “Setetes Darah Anda, Menyelamatkan Nyawa Mereka.” Selain alasan kemanusiaan, ternyata donor darah juga sangat bermanfaat bagi tubuh pendonornya. Untuk itulah saya juga ikut menjadi pendonor darah.
Satu hal yang selalu saya ingat selama menjadi anggota KSR PMI adalah Ungkapan Pembina Saya pak Sujatmiko, “Sebagai Anggota KSR PMI, kita memang diciptakan untuk menjadi manusia setengah gila, bagaimana tidak, disaat semua orang pergi menyelamatkan diri mereka menjauh dari bencana, kita justru datang ke bencana untuk menyelamatkan orang lain. Ketika orang lain bisa tidur pulas dikasur empuk saat banjir terjadi, kita malah mau mengorbankan waktu kita, untuk kedinginan, mau untuk basah-basahan demi satu alasan, “Kemanusiaan”.
“Siamo Tutti Fratelli Inter Arma Caritas”.
Itulah Cerita Saya, Bagaimana Cerita Anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar