Aditian : KETIDAK SENGAJAAN UNTUK BERDONOR DARAH

 on Sabtu, 24 Mei 2014  

PMI dan donor darah, dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Seperti halnya diriku dan dirimu, cie..... cie... ehem ... ehem...

Bro kamu mau nulis pengalaman pribadi tentang donor darah, apa mau nulis kegalauan kamu ? Maaf bro maaf, tadi aku ngelamun jadi ngelantur deh. hehehe

Oke sekarang aku mulai nih pengalaman ku tentang PMI dan donor darah pada khususnya. Cerita itu berawal ketika aku mulai kuliah di kota semarang. Maklum sebagai mahasiswa baru yang pengin tahu seperti apa kota semarang dan apa aja di sana, aku memutuskan untuk bergabung dengan salah satu komunitas musik di sana. Aku berharap dengan bergabungnya dengan komunitas tersebut akan menambah teman dan mempercepat waktu adaptasi. Setelah beberapa bulan bergabung dan sudah beberapa kali ikut dalam acara kounitas tersebut. Pada suatu kesempatan, komunitas yang aku ikuti tersebut mengadakan suatu Kegiatan rutin di awal bulan. Kegiatan tersebut tidak lain adalah donor darah, di mana lokasinya di Udd PMI Kota Semarang.

Hari itu pun datang dan singkat cerita kita sampai di lokasi, satu per satu anggota yang ingin mendonorkan darahnya mulai mendaftar dan mulai dites oleh petugas di sana. Di sinilah awal ketidak sengajaan aku untuk donor darah. Bagaimana tidak sengaja, dari awal aku memang tidak ada keinginan atau pun niat untuk donor darah. Yang ada di benakku saat itu, apa iya orang sekurus aku seperti ini bisa atau layak mendonorkan darahnya. Sedangan tubuh ku ini seperti layaknya tulang yang terbungkus kulit.
Hus... hus... anjing minggir jangan deket-deket hehehe
Itulah salah satu candaan keluarga ku kalau ngeledek aku karena tubuh ku yang kurus ini. Itu juga salah satu yang mebuat aku tidak pernah terpikirkan untuk donor darah.

Sembari menunggu teman yang lain selesai donor, aku iseng dan bertanya ke petugas di sana. Awalnya hanya ingin tahu golongan darah aku apa ? Lalu aku tanya, Pak kalau aku hanya cek golongan darah bisa tidak ? Bisa, jawab petugas tersebut. Oke, aku mau cek. Tapi kalo hb nya memenuhi syarat, mas nya harus bersedia donor, lanjut si petugas tadi. Aku sejenak terdiam dan pikir-pikir. Dan akhirnya aku pun bersedia untuk mendonorkan darah ku seperti teman yang lainnya. Perasaan canggung pasti ada, karena ini pertama kalinya aku donor darah. Setelah menunggu antrian, aku masuk ke dalam ruangan untuk di ambil darahnya. Agak tegang ketika petugas mulai menancapkan jarum ke salah satu pembuluh darah tangan kiri ku. Akan tetapi rasanya tak seperti apa yang orang katakan di luar sana tentang donor darah. Aku merasa nyaman saja, bahkan mungkin bisa jadi seperti kecanduan. Andai saja manusia bisa donor darah sekali seminggu, aku mau melakukan itu. Emangnya nyuci sepatu seminggu sekali.

Itulah salah satu pengalaman ku tentang donor darah. Donor darah itu mengasyikkan dan tentunya juga  bisa membantu sesama.

Aditian : KETIDAK SENGAJAAN UNTUK BERDONOR DARAH 4.5 5 Unknown Sabtu, 24 Mei 2014 Itulah salah satu pengalaman ku tentang donor darah. Donor darah itu mengasyikkan dan tentunya juga bisa membantu sesama. PMI dan donor darah, dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Seperti halnya diriku dan dirimu, cie..... cie... ehem ... ehem... Bro kamu mau...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar