Dwito : SEMANGATKU, MENYEMBUHKANKU

 on Sabtu, 24 Mei 2014  

Inilah Sebagian kecil cerita dari 15 Tahun pengabdianku pada Palang Merah Indonesia Kabupaten Pemalang khususnya selama menjadi Relawan  dan Palang Merah Indonesia pada umumnya. Hidup belum berarti apapun, selama kita hanya hidup untuk diri sendiri, hari esok bukanlah milik kita, oleh karena itu, syukurilah setiap  saat yang ada buatlah menjadi berarti bukan hanya buat diri sendiri tetapi juga bagi sesama. Dan inilah yang selalu menjadi filosofi aku begitu tergabung menjadi Relawan PMI. Sehingga tidak berlebihan kalau aku bisa menuliskan tentang ceritaku.

Tentu bukan urusan yang mudah membiasakan seseorang mampu peka terhadap kondisi sosial disekitarnya, 15 tahun silam saat aku menjadi anggota Kors Suka Rela PMI Kabupaten Pemalang keikutsertaan aku terhadap dunia sosial dan Kepalangmerahan terus berkembang. Sungguh tak terhitung lagi bagaimana cinta saya dengan dunia ini sekarang, kecintaanku menjadi Relawan Kemanusiaan puluhan tantangan  serta jalan berliku pernah aku lewati, berbagai pengetahun / Diklat Kepalangmerahan , pengalaman melatih dan menjadi fasilitator, menjadi Tim PP, Menjadi Tim Penanggulangan Bencana , berbagai Bencana dari Gempa, Tanah Longsor, Banjir, Kebakaran Hutan dan Rumah, Puting Beliung, Kecelakaan Kereta Api, Pembunuhan dan Keracunan baik bencana di Kabupaten Pemalang maupun di Kabupaten lain seperti Aceh, Bantul DIY,Cilacap dan Tegal.  Semua itu telah menorehkan sejarah pengalamanku pada Bidang Kemanusiaan.
Salah satu pengalamanku atas kebesaran Allah S.W.T karena keikhlasanku mengabdi dibidang kemanusiaan adalah tepatnya pada hari Jum’at tanggal 13 Juli 2007 pada pukul 17.30 WIB aku mendapatkan informasi via telpon dari pak Zaenal Alimin ( Staf Markas Bidang Generasi Muda PMI Kabupaten Pemalang)  bahwa di Desa Pener Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang telah terjadi Keracunan Nasi Selamatan dengan korban banyak sehingga segera menyiapkan KSR sebagai Tim PP dan Ambulance PMI Kabupaten Pemalang.

Selang 10 ( sepuluh )  menit kemudian aku ditelpon bapak Joko Sijanto selaku Sekretaris PMI Kabupaten Pemalang untuk segera meluncur ke Desa Pener Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang tepatnya RT 5 RW II. Saat itu aku masih dalam kondisi anggota gerak bawah tempurung kaki kananku bergeser dan persendian pergelangan  kakiku terkilir pada saat menjadi Kontingen Jumbara dan Temu Karya KSR Tingkat Jawa Tengah yang dilaksanakan tanggal 5 s.d 8 Juli 2013 di Buper Munjul Luhur Purbalingga. Kemudian jam ±18.00 saya dijemput Bapak Joko Sijanto menggunakan Mobil Dinas , dalam kondisi yang sedang sakit dan masih diterapi dengan obat2 tan tradisional ( parutan jahe dan serai kemudian dibalut pada persendian yang terkilir ) oleh istriku, dengan mengunakan seragam KSR PMI Pemalang aku berlari sambil menjinjing sepatu karena belum sempat aku pakai menuju mobil dimana pak Joko Sijanto sudah menunggu tanpa menghiraukan kalau sedang sakit anggota gerak bawah kaki kanan dan sepatu aku kenakan didalam mobil.

Kami segera meluncur ke Tempat Kejadian Perkara ( TKP ) yaitu di rumah bapak Karso RT 5 RW II warga desa yang telah menggelar selamatan dan dijadikan titik /tempat evakuasi  pertama. Di TKP telah banyak korban yang keracunan dengan kondisi tubuh panas, pusing, mual – mual dan muntah – muntah. Sambil menunggu ambulance PMI Kabupaten Pemalang yang di kemudikan/disopiri bapak Takri, kebetulan 2 ambulance dari Puskesmas Banjardawa  sedang mengevakuasi korban ke Puskesmas Banjardawa dan Rumah Sakit Dr.M.Ashari Pemalang, kami melakukan tindakan Pertolongan Pertama dengan memberikan air kelapa muda, air mineral aqua dan memberikan air susu kepada korban untuk menetralisir racun yang masuk.

Akhirnya  Ambulance PMI Kabupaten Pemalang yang dikemudikan bapak Takri tiba di TKP, dengan dibantu warga kami membawa 4 korban sekaligus ke RSU Dr.M.Ashari tanpa menghiraukan sakit anggota gerak bawah kaki kananku aku menandu dan memindahkan korban , nampak juga hilir mudik ambulance yang lain, mengangkut warga yang perlu dirawat ke Rumah Sakit, sementara petugas polisi dan hansip menjaga situasi ,pengamanan jalan dan ikut menyelamatkan korban.   Di RSU dr.M.Ashari Pemalang sudah ada KSR          ( Yoyok S ), dan Staf Markas M.Sofyan dan Zaenal Alimin.Sehingga jumlah Tim seluruhnya dengan saya 4 orang.

Semua korban yang membutuhkan perawatan  medis akhirnya sudah dirujuk Puskesmas Banjardawa dan RSU dr.M.Ashari Pemalang , kami ber 4 ( empat ) melakukan pendataan. Dari data yang kami kumpulkan  sampai dengan pukul ± 22 .00 terdapat 195 warga yang keracunan akibat makan nasi selamatan 100 hari atas meninggalnya bapak Cariban yaitu bapak dari bapak  Karso ( 45 tahun ) warga RT 5 RW II Desa Pener Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang. Dari 195 orang yang dirawat di RSU dr. M. Ashari Pemalang sejumlah 125 orang dan di Puskesmas Banjardawa 65 orang.

Aku sangat terkejut dan bersyukur kepada Allah S.W.T  karena saat itu tidak sedikitpun merasa kesakitan dengan kondisi kakiku , padahal aku berlari dan hilir mudik serta mengangkut korban, yang lebih bersyukur luar biasa aku mendapatkan kesembuhan seketika itu. Terima kasih Ya Allah Engkau telah menyembuhkanku. Ternyata dengan semangat dan keikhlasan menolong sesama mampu menyembuhkan sakit anggota gerak bawahku kakiku ( tempurung lutut kaki kanan dan pergelangan kaki kanan ).

Inilah yang  memotivasi aku untuk selalu setiap hari berbuat kebajikan dimanapun berada lebih – lebih pada bidang kemanusiaan. Hidup adalah bagaimana menjadi berkah bagi hidup orang lain, bisa berbagi dengan sesama juga merupakan sikap mulia. Sikap berbagi yang benar adalah memberikan apa yang bisa kita berikan dengan tulus kepada orang lain . Aku tahu hidup di dunia ini tidaklah panjang karena itu aku telah bertekad untuk terus berusaha bermanfaat  bagi masyarakat melalui PMI.

Terima kasih PMI Kabupaten Pemalang yang sudah menyatukan dan  memberikan kesempatan kepada kami dalam kemanusiaan, terima kasih PMI yang telah memberikan kisah, pengalaman dan pengajaran untuk proses pematangan diri terus berjuang tanpa mengenal lelah, Kemanusiaan selalu merindukan keletihan kami, setitik bhaktiku untuk negeri tercinta ini.

Semoga sebagian ceritaku menjadi motivasi dan Inspirasi bagi Relawan yang lain. Insya Allah ceritaku yang lain akan terangkum dalam 15 Tahun Pengabdianku pada Palang Merah Indonesia.

Dwito : SEMANGATKU, MENYEMBUHKANKU 4.5 5 Unknown Sabtu, 24 Mei 2014 PMI yang telah memberikan kisah, pengalaman dan pengajaran untuk proses pematangan diri terus berjuang tanpa mengenal lelah Inilah Sebagian kecil cerita dari 15 Tahun pengabdianku pada Palang Merah Indonesia Kabupaten Pemalang khususnya selama menjadi Relawan  d...


3 komentar:

  1. Words count: 917 (without title) :-b

    BalasHapus
  2. Maaf admin blog PMI Pemalang..
    Bukankah ketentuan perlombaan "Maksimal tulisan 500 kata" yaa? :-t
    Karya yang ini udah 917 kata, coba aja cek dengan word count di Ms Word.. [-(
    Weleeh, gimana niih? Ini link yang menyatakan hal diatas, tolong penjelasannya @admin.. @-)

    BalasHapus
  3. http://pmi-pemalang.blogspot.com/2014/04/lomba-menulis-dengan-tema-cerita-pmi-ku.html

    BalasHapus