Riki : SALUT PALANG MERAH INDONESIA : DUA JEMPOL

 on Rabu, 14 Mei 2014  

Saya, PMI banget. Mau tahu buktinya? Kartu donor sudah penuh, pernah ikut tes relawan PMI di Klender Jakarta Timur, namun gagal gara-gara cinta juga dengan Timnas Sepak Bola Indonesia. Walaupun tak ada hubungannya, sebenarnya ada. Karena kalau ada yang cidera di lapangan bola, yang menandu adalah orang-orang  PMI yang bertugas. Alkisah, saya  gagal jadi relawan karena waktu pendidikan berbenturan dengan final piala AFF tahun 2010.

Saya lupa sudah berapa kali mendonorkan darah, tapi sudah banyak kartunya. Kita bisa mengecek berapa kali kita sudah donor darah. Caranya, kita tinggal menyebutkan nama dan alamat kita, lalu petugas PMI akan mengetikannya di komputer mereka, dan akan ketahuanlah sudah berapa kali kita donor. Tapi sebenarnya yang terpenting adalah kemauan kita untuk mendonorkan darah. Karena darah itu sangat penting, dan saat ini PMI masih membutuhkan banyak stok darah.

Saya sendiri sudah punya pengalaman membutuhkan darah, yaitu pada saat ayah sakit dan masuk Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo di Jakarta. Kejadiannya, malam itu saya diberitahukan oleh pihak rumah sakit bahwa ayah saya sangat kritis dan membutuhkan darah. Saya sangat terpukul. Saya pun akhirnya langsung ke PMI Salemba Jakarta, yang kebetulan dekat dengan RSCM. Itulah pengalaman pertama kali meminta darah ke PMI, walaupun saya selalu jadi donor.

Saat di sana, saya sangat senang sekali, ternyata prosesnya tidak seperti yang saya bayangkan. PMI bergerak sangat cepat, melayani saya yang hanya membawa surat selembar dari  RSCM. Cuma menunggu beberapa menit, dan tanpa dipungut biaya apapun di loket, saya sudah bisa membawa darah yang saya butuhkan.

Sebenarnya kita sering berdonasi untuk PMI. Salah satunya, pengalaman saya waktu kecil saat disuruh orang tua saya bayar listrik, struk listrik yang saya terima ada tanda terima sumbangannya untuk PMI.  Biasanya kita ditawarkan untuk menyumbang untuk PMI, berapa lembarnya terserah kita, karena sifatnya sukarela.

Jadi kalau berbicara donasi uang, saya sudah tahu sejak kecil, tapi donor darah, tahunya pas sudah besar. Kalau ditanya sejarah awal kenapa saya donor darah, jawabannya simple, tapi sebenarnya penting sekali. Waktu itu saya cuma ingin tahu apa golongan doroh saya, dan terinfeksi HIV atau tidak. Karena waktu saya tanya-tanya ke petugas PMI, mereka bilang, apabila dalam darah kita terdapat virus-virus, mereka akan memberitahukannya lewat surat.  Syukurlah sampai saat ini saya tidak pernah menerima surat itu.
Jadi, kesan saya tentang PMI adalah organisasi yang tidak mencari profit, tapi memberikan yang terbaik bagi kita semua.  Salut dua jempol!


Riki : SALUT PALANG MERAH INDONESIA : DUA JEMPOL 4.5 5 Unknown Rabu, 14 Mei 2014 Saat di sana, saya sangat senang sekali, ternyata prosesnya tidak seperti yang saya bayangkan. PMI bergerak sangat cepat Saya, PMI banget. Mau tahu buktinya? Kartu donor sudah penuh, pernah ikut tes relawan PMI di Klender Jakarta Timur, namun gagal gara-gara ...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar