Vira : Lihatlah Aku dari Sisi Lainku !

 on Senin, 05 Mei 2014  

Namaku Vira Agustin Sintaresmi. Dulu aku bersekolah di SMA PGRI 1 Taman Pemalang, aku mengikuti eskul Palang Merah Remaja (PMR), namanya PMR Spegesta.

Pada saat itu, temanku Untung mengalami kecelakaan di depan sekolahan. Celananya sobek dan kakinya penuh dengan darah. Hanya aku dan Hana yang kebetulan dekat dengan tempat kejadian itu. Kami berdua sama-sama ketakutan dan bingung. Tubuhku mendadak lemas dan berkeringat dingin.


Hana : “Vir, gimana aku pingin menolong dia tapi aku takut sama darah.”
Vira : “Aku juga takut han, badanku jadi lemas kalau lihat darah”

Dengan memberanikan diri, kami langsung menuntun Untung jalan. Rasa lemas dan takut sudah tidak kami hiraukan lagi.
Vira : “Sabar ya, kamu tahan dulu rasa sakitmu.”
Untung : “Iya makasih ya Vir, sudah membantuku. Loh bukannya kalian itu
takut ya sama darah ?”
Vira : “sudahlah tidak usah dipikiri. Lukamu harus segera diobati.”
Untung : “tidak usah, Vir. Nanti juga setelah lukanya dicuci dengan air pasti langsung bersih.”
Hana : “Vir, tunggu sebentar ya aku mau ngambil kotak obat dulu”
Vira : “oke Han, cepet ya?”
Hana : “Iya, Vir”
Vira : “Kalau lukamu ini hanya kamu siram dengan air saja tidak akan bisa menghilangkan bakterinya.”
Untung : “Oh gitu ya Vir.”
Vira : “iya dong !”
Tiba-tiba Hana datang..
Hana : “Ini Vir kotak obatnya sudah aku ambil”
Vira : “Sekarang kamu bantu aku gunting plaster sama kain kassanya ya, biar aku yang
membersihkan lukanya dengan rivannol.”
Hana : “siap Vir.”
Vira : “ Ayo sekarang luruskan kakimu, Tung !”
Untung : “Aduh sakit Vir”
Hana : “iya gak apa-apa, pelan-pelan saja. Mari aku bantu.” (sambil perlahan-lahan
meluruskan kaki Untung).
Untung : “Apa itu Vir ? Kok segar ya rasanya pas ditempelin di lukaku ?”
Vira : “Ini itu namanya rivannol, semacam alkohol yang berguna untuk membersihkan bakteri di berbagai luka seperti contohnya lukamu sekarang.”
Untung : “Oh iya ya kamu sama Hana kan ikut PMR makanya tahu tentang ginian.”
Vira         : “ Sekarang aku kasih betadine ya, Tung. Nggak begitu sakit kok, mungkin sakitnya hanya sebentar saja, tahan ya? (meneteskan betadine ke lukanya) sekarang tinggal menutup lukamu deh”
Hana : “sudah selesai, Tung”
Untung : “Alhamdulillah. Makasih ya Vir, Han ?”
Vira, Hana: “Iya sama-sama”
Hana : “Lain kali lebih hati-hati lagi ya ?
Untung : “Iya Han.”

Begitulah cerita pengalamanku tentang sesuatu hal yang aku takuti, namun sekarang
aku sudah tidak takut lagi dengan darah. Seperti yang pernah di ajarkan oleh Maz Widi, Pelatihku. Beliau
pernah memberikanku materi tentang trauma. Hal yang aku alami ini juga merupakan akibat dari
trauma, namun tingkatan trauma yang aku alami masih tergolong ringan. Beliau menuturkan pada kami,
apabila kalian takut sama sesuatu hal, maka janganlah kalian ikut terjun ke dalam ketakutan yang
berlebihan karena justru itu yang akan membuat kalian selamanya tidak akan pernah berani melawan
ketakutan yang ada pada diri kalian,  tetapi kalian harus dapat melawan sesuatu yang kalian anggap sangat menakutkan.
Sekian cerita dari saya, semoga bermanfaat.
Terima kasih.

Vira : Lihatlah Aku dari Sisi Lainku ! 4.5 5 Unknown Senin, 05 Mei 2014 Namaku Vira Agustin Sintaresmi. Dulu aku bersekolah di SMA PGRI 1 Taman Pemalang, aku mengikuti eskul Palang Merah Remaja (PMR), namanya PMR Spegesta. Namaku Vira Agustin Sintaresmi. Dulu aku bersekolah di SMA PGRI 1 Taman Pemalang, aku mengikuti eskul Palang Merah Remaja (PMR), namanya P...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar