Safani : Ikut PMR dari Rasa Penasaran

 on Senin, 09 Juni 2014  

Awal masuk SMP tuh seneng karena sudah berganti bajumenjadi putih biru (aaseeek) tapi bingung juga karena apa?, setiap siswa harus memilih salah satu  ekskul dan mataku tertuju pada ekskul basket. Awalnya sih seneng tapi kelamaan menjadi bosen setiap aku berangkat basket pasdti ada ekskul lain juga sampai sempet ada salah satu ekskul yang aku sangat penasaran (bahasa gaulnya keppo), entah kenapa aku begitu penasaran pada eskul itu dan aku selalu mengintip jika eskul itu,sampai suatu hari begit bertambah rasa penasaranku, aku memutuskan mengikuti eskul itu , yang satu minggunya berangkat satu kali setiap hari senin , dan aku memulainya dengan berkenalan dengan teman-teman yang mengikuti ekstrakurikuler tersebut. Ternyata nama eskul itu PMR singkatan dari “palang merah remaja” , dari kata itu aku semakin dibuat penasaran. Anak PMR itu baik-baik , gokil-gokil, lucu-lucu apalagi pembinanya lucu, baik, gokil, ganteng kata mamahnya (hahahahaha), tapi tetep jos gandos, PMR itu ekstrakurikuler yang paling enak,Cuma terkadang ada anak yang nggak menyadari, karena PMR itu bisa menambah pengalaman, menambah pengetahuan dan memotivasi diri untuk observasi juga bisa, banyak manfaat yang bisa didapat jika mengikuti PMR. Ada satu hal yang dituju yaitu PP (pertolongan pertama). Untuk kesehatan dan juga ada yang terkena musibah atau jatuh kita bisa cepat menolongnya. Yang jelas seribu manfaat tersimpan di dalam kegiatan PMR.
Aku dan teman-teman merasa beruntung karena dapat mengikuti kegiatan ini, PMR bukan hanya materi-materi saja terkadang juga mengisi kegiatan PMR dengan outbond atau permainan besar, ya walaupun menurut anak-anak itu membosankan tetapi sebenarnya menyenangkan, di PMR ini kami juga diajari cara mengatasi penyakit-penyakit dari gejala-gejala penyakit. Kami sangat beruntung karena kami dapat mengetahui hal itu, karena belum tentu orang lain tau akan hal itu, Menurut mereka itu mungkin hal sepele. Menjadi anggota PMR madya, di saat inilah anak-anak mulai berkembang, mulai berfikir dan ingin mengerti banyak hal. Remaja kampung bukan berarti ndeso. Justru sebaliknya remaja kota lah yang ndeso, hal sepele mengenai penyakit hanya pasrah, mengandalkan uang orang tuanya. Tidak seperti remaja kampung yang lebih baik mencegah, daripada mengobati, maka dari itu jangan anggap remeh ekskul PMR yang katanya hanya membuang waktu, padahal banyak pengetahuan yang didapatnya PMR madya jos pokoke!. Banyak ceritaku tentang PMR madya tapi yang paling berkesan adalah saat praktek pembidaian. Dari situ aku belajar banyak tentang patah tulang dan penanganannya. Berlanjut ke lainnya Pembina yang baik, gokil, lucu dan teman-temanya yang baik, ramah lucu, semakin menambah betah aku mengikuti kegiatan ini, walaupun sebenarnya capek pulang sekolah. Tetapi nggak apa kelak nanti akan terasa buahmanisnya dari hasil yang kita petik semoga PMR kedepannya lebih maju. Siamo…..

Safani : Ikut PMR dari Rasa Penasaran 4.5 5 PMI PEMALANG Senin, 09 Juni 2014 Awal masuk SMP tuh seneng karena sudah berganti bajumenjadi putih biru (aaseeek) tapi bingung juga karena apa?, setiap siswa harus memilih...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar