Hadi sucipto, Panitia Pelaksana Latgab menjelaskan latgab diikuti 110 orang yang berasal dari KSR/TSR dan anggota Tagana dan dibimbing oleh fasilitator dari kabupaten dan provinsi. “Latgab diharapkan dapat membentuk karakter anggota relawan yang tanggap, sigap, terampil dan professional, serta meningkatkan profesionalisme anggota KSR PMI Kabupaten / Kota di korwil III,” jelasnya.
Secara khusus latgab dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan peserta dalam manajemen tanggap darurat bencana berdasarkan protap tanggap darurat bencana PMI. “Peserta harus mampu bekerjasama dengan sibat, satgana PMI Kabupaten dan PMI Pusat maupun masyarakat serta stake holder lainnya, PMI memiliki anggota KSR yang terlatih yang dapat di mobilisasi saat tanggap darurat bencana,” ungkapnya.
Materi yang disampaikan adalah Sphere Shelter, Sphere Watsan, Sphere Dapur Umum, Distribusi, Code Of Conduct, Protap TDB, Pemetaan dan Komunikasi, Relief dan distribusi. Disampaikan dengan berbagai metode seperti ceramah informatif, brainstorming, tanya jawab, diskusi kelompok, pemutaran film, role play, studi kasus, praktik, table top exercise dan simulasi lapangan. “Kegiatan simulasi dan praktek langsung ini difokuskan agar peserta dapat menangkap materi secara aplikatif dan dapat merefleksikan dengan situasi bencana yang sebenarnya,” terangnya.
Selama latihan gabungan relawan PMI para peserta ditampung dalam tenda barak dan sekaligus untuk tempat istirahat. Latgab yang ditutup oleh Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Jateng H. Thobari HR ini, dapat meningkatkan peran aktif relawan dalam mengemban tugas kemanusiaan, terutama saat distuasi bencana. “Kegiatan simulasi dan praktek langsung ini difokuskan agar peserta dapat menangkap materi secara aplikatif dan dapat merefleksikan dengan situasi bencana yang sebenarnya,” kata Dwi Handoko, Kadiv PB PMI Jateng, yang menjadi fasilitator latgab. (Agus-07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar